Skip to main content

Tentang SCCF Awards UGM 2013

Dodik Dermawan
Pada hari sabtu kuturut ayah ke kota, eh salah. Pada hari sabtu tanggal 4 januari 2014 diadakan SCCF Awards 2013, bertempat di R.101 Fakultas Kedokteran Hewan. KSE sebagai salah satu anggota diundang untuk menghadirinya, yang diwakili oleh Ibu Ketua KSE Rega Virgiyana Agustin dan Bapak Sekretaris Dodik Dermawan.
Dalam acara tersebut bertemakan tradional dengan latar panggung batik, dan yang paling inspiratif adalah konsumsi yang disediakan adalah pangan lokal, diantaranya tawonan(dari tepung beras bukan dari tawon...haha), dan lain sebagainya, serta minuman khas gunung kidul wedang Secang (mantap). Langkah kecil sebagai bukti cinta pangan lokal. Luar Biasa.
Dalam acara ini sebelum acara inti ada juga pemaparan KPK (Kompeten Profesional Kontributif) yang merupakan dasar kaderisasi di Kelompok Studi se UGM oleh Mas Ari Akbar Devananta Sekjen SCCF 2013. Sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang keilmuan KS perlu memiliki alur dan standar yang jelas untuk mutu anggotanya, hal ini didasari oleh KPK dan diimplementasikan dengan adanya SMK(Standar Mutu Kader)/SMA(Standar Mutu Anggota).
KSE sendiri dalam pelaksanaan KPK telah memiliki alur yang jelas berupa jengjang yang kemudian disebut Larva, Pupa, dan Imago. Bahkan jengjang di KSE ini sudah muncul sebelum KPK ini dielu-elukan. Luar biasa KSE. Jenjang ini bukan sebagai pembatas atau kasta. Tetapi lebih ke pengelompokan, sehingga dapat dibedakan tingkat peranannya di KSE.
Pada Sesi lain dari SCCF Award ini dilaksanakan sesi diskusi dengan  satu pertanyaan, bagaimana idealitas dan realitas KPK di KS UGM?. Terjadi diskusi seru, tapi semua sepakat bahwa perlu adanya penanaman KPK tidak hanya dalam jenjang, tapi juga dalam setiap kegiatan KS, banyak yang mengeluh kadernya tidak mengikuti alur, tapi banyak juga solusi yang diberikan, salah satunya kenyamanan dalam KS akan membuat kader itu dengan sendirinya mengikuti alur kaderisasi, itulah yang kita bangun bersama di KSE kan?.
Acara ini diakhiri dengan sesi utama, yaitu penyerahan penghargaan kepada KS-KS oleh SCCF. Diantaranya adalah kategori-kategori, antara lain, Kaderisasi, Jaringan, Media, penelitian, Pengabdian masyarakat, dan Kemandirian Finansial. Setiap kategori akan dipilih 5-8 nominator dari 32 KS se-UGM, dan KSE masuk nominasi KS dengan Kaderisasi terbaik, Tepuk tangan untuk Ibu PSDM tahun lalu yang sekarang jadi ketua Ibu Rega. Tapi kita belum beruntung, pemenangnya adalah LsiS dari MIPA. Tidak apa-apa, kita akan terus berkembang mengapai kategori lain (ganbatte). LSiS dalam acara ini juga dinobatkan sebagai juara umum SCCF Awards 2013.  “Ini bukan soal menang atau kalah, tapi kita saling belajar untuk bergerak bersama” Kata ketua LSiS.
Salam Bergerak Tanpa Batas.

Referensi:

Dermawan,D.2014.Opini Sendiri.Penerbit Ide.Yogyakarta.hal:1

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pemikiran berkembang

Ada dua hal yg menjadi catatan bergaris bawah (selain catatan lainnya) dr lembar 1-35 Buku Tourism marketing 3.0 yang sedang saya baca. Pertama adalah pergeseran dari individual ke social, dalam konteks ini adalah inisiatif pada masyarakat yg merata saat ini, yaitu masyarakat yg akses pendidikan, pengetahuan, jaringan, komunikasi dapat terjangkau oleh siapa saja, inisiatif dan perubahan tidaklah hadir dari satu orang superpower, tetapi merupakan kolektif dalam komunitas atau kelompok masyarakat yg mempunyai kesamaan persepsi dan mau bergerak bersama. Maka kawan,  temukan 'squad/clan' dan berusahalah menjadi superteam untuk sebuah kebaikan, bukan (hanya) menjadi superman. Kedua adalah generasi (yg) tua akan berfikir bahwa pengalaman adalah pengetahuan paling berharga, padahal diera sekarang perubahan itu datang dengan begitu cepat dan masiv, maka masa depan akan sangat dinamis dan berubah dari kondisi yang lalu, maka jangan hanya sibuk menengok kebelakang tapi tataplah kedepan

Prof ODi#1 Edible Insect

Design by Media/Jaringan KSE 2017 Halooo, Assalammualaikum, senang sekali malam ini bisa bertatap chat dengan sarangers semuaa, semoga selalu sehat dan bahagia disana. Moderator: Sevi Ratna Sari 1. Mas Dodik, sebenarnya Edible Insect itu apa sih??? Temen2 pasti dah tau, secara bahasa mungkin dapat diartikan sebagai serangga yang dapat dimakan.Tapi dimensinya sangat luas, dengan inti adalah "Pangan". Dimensinya bisa ke arah bisnis, sosial masyarakat, kesehatan dan gizi, teknologi, konservasi. 2. Wah, luas sekali berarti ya mas...􀄃􀇏Moon cry􏿿  Jadi kalu mau dibuat spesifikasi, serangga pa saja mas yang berpotensi sebagai edible insect? Apakah semua serangga? Dan sebenarnya apa yang membuat serangga itu dapat dikonsumsi oleh manusia? Nah, ini juga yang waktu itu ditanyakan oleh dosen pembimbing skripsi (Drs. Ign. SUdaryadi, M.Kes) waktu awal-awal konsul. Menurut Van Huis et al. (2013) serangga yang dapat dikatakan sebagai edible adalah yang memenuhi kriteria:

Pasca Kampus dan Gaya Hidup

Sudah seharusnya dan sewajarnya pada masa post modern seperti sekarang kita merasakan masamasa pasca pendidikan, pendidikan formal khususnya. Karena pasca bangku sekolah sungguh banyak ladang ilmu yang masih perlu dicangkul, digali sari pati pelajarannya. Ilmuilmu praktis yang bisa langsung dipraktekkan dan seringkali langsung berdampak. Selain itu, pasca sekolah juga menjadi ladang, bagi merekamereka untuk mencangkul dan menanam harapan, menumbuhkan semangat dan menuai hasilnya, yg tidak hanya sendirian menikmatinya, tapi untuk bersama. Idealnya begitu. Tapi setelah menapakinya, tenyata masih hutan belantara, ladang yg ideal belum ditemukan. Ada beberapa kemungkinan, kita terjebak dan tersesat tanpa pernah membuat ladang itu terwujud, atau kita terpaksa menumpang ladang orang, menjadi follower saja. Atau pilihan yg kebanyakan millenial menyukainya adalah menjadi orang yg membuka lahan sendiri. Tapi ini berat kawan. Tapi bukan mustahil. Banyak sekali semak menyesatkan, lumpur pengh