Skip to main content

Catatan Akhir Masa Jabatan

Pasca rapat besar perdana

“Kenapa kamu memilih masuk ke sini?” tanyanya yang penuh dengan rasa penasaran dan tendensitas. “Karena ingin meramaikan kak” jawabku polos. “disini udah ramai, lihat aja tuh” jawak kakak tadi ketus. “Biar makin ramai kak” jawabku.

Moment wawancara bulan oktober tahun 2012 di meja kursi batu depan sarang KSE. Masih teringat dan terngiang dalam diri ini. Itu adalah fase-fase awal memasuki dunia organisasi di Kampus. Mengikuti kelompok studi, karena kekeluargaan, niat kontribusi, dan tentu niat belajar mengebu saat itu. Seolah itu adalah panggilan takdir, jalan yang harus aku tempuh.

2,5 tahun berproses, dan sampailah saat menjadi bagian yang lebih besar, amanah yang berat. Menjadi Ketua sebuah kelompok besar mahasiswa yang memiliki semangat belajar “Entomologi”. Semangat perbaruan, menjalani proses bersama selama 1 kepengurusan ini, dengan nama Entocolony.

Saya percaya akan pentingnya Good Goverment Practice dalam mengelola lembaga, maka kami memulai merancang 1 tahun kedepan (saat itu 2014) akan dibawa kemana KSE. Maka kami membuat rencana, memilih orang-orang tebaik pada tempatnya masing masing, untuk mendukung roda perputaran organisasi ini. Kami percaya 1 hal, kami bisa melakukan perbaikan.

Maka awal sekali, kami membuat penambahan divisi yang merupakan pemekaran dari sub-bidang. Sub-bidang Danus menjadi Divisi Kewirausahaan yang dipimpin oleh CEO Hendriawan Nugroho, dan sub –bidang Kesekretariatan menjadi Divisi Kerumahtanggan yang dikepalai oleh Ibu Rifa’atul Mahmudah. Pemekaran ini bukan tanpa alasan, atau dengan alasan yang asal-asal saja , misal karena bosen (ya kali). Tetapi karena pentingnya menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam diri anggota dan penjagaan harta benda KSE yang perlu dirapikan dan sistematiskan lagi. Disisi lain kami masih mempertahankan “Divisi lama”. Divisi Penelitian dipimpin oleh koordinator Dini Pramesti, berperan mengkoordinasi penelitian yang dilakukan KSE dan warga KSE, membrainstorming ide-ide untuk penelitian dan publikasi. Selanjutnya Divisi Jaringan dipimpin oleh Amelia Nugrahaningrum menjalankan peran hubungan kerjasama dengan pihak luar KSE dan pengikatan alumni-alumni KSE yang sudah menyebar keberbagai wilayah, ada yang sedang melanjutkan studi ke Jepang, Taiwan, Belanda, Jakarta, Yogyakarta dan lainnya, ada yang sekarang sudah menjadi Dosen, Guru,  Peneliti diberbagai lembaga, PNS, Pekerja swasta, Wirausahawan, dan masih banyak lagi, yang semuanya menyimpan inspirasi-inspirasinya sendiri. Divisi PSDM yang dipimpin oleh ‘Abi’ Adhi Prasetyo yang menjalankan peran untuk peningkatan kapasitas anggota dalam berbagai bidang softskill dan hardskill yang berhubungan langsung ataupun tidak langsung dengan Entomologi sekaligus menjalankan fungsi penjagaan anggota.  Divisi Media dan Informasi (tahun sebelumnya media saja) yang dikepalai oleh Afidati Milati Priyana yang menjalankan fungsi sambungan informasi dari luar kedalam KSE maupun dari dalam keluar KSE, peran yang sangat penting. Selanjutnya ada Sekretaris Putri Dwi Mulyani yang selalu setia menemani dalam keriasauan dan kegalauan dan memberikan berbagai solusi taktis, memberikan bantuan serius dalam bidang adminisatrasi, tanpanya (sekretaris, red.) akan carut-marut persuratan di KSE. Terakhir ada ibu Bendahara Atikah Fitria Muharromah yang sungguh sabar dalam peran regulasi keuangan di KSE. Dan tentunya Staff-staff super yang mendukung dimasing-masing divisi dan bidang. Serta BPMK, DPO, DP dan semua elemen KSE yang menopang organisasi ini.

Penyamaan persepsi dan arah telah kami lakukan dan beberapa hal yang akan kami bawa adalah Peningkatan keilmuan, sinergitas bagian-bagian dalam organisasi, pembangunan sumberdaya manusianya, dan penyediaan alat dan barang yang dibutuhkan. Kami membuat rancangan sebaik mungkin yang terangkum dan disepakati saat Rapat kerja bulan Februari 2015.

Bagaikan rumah, pondasi kami telah bangun. Tetapi namanya rumah, didalamnya diisi oleh manusia, terdapat dinamika-dinamika yang terjadi, letupan konflik-konflik yang terjadi. Tetapi itu hal yang wajar dan sudah seharusnya di kontrol agar tetap stabil.

Dalam perjalanannya kami mengalami berbagai guncangan seperti disintegritas kepengurusan, ikatan yang belum kuat menjadikan kami kurang stabil dan kurang mengerti satu sama lain. Miskomunikasi yang berlarut menjadikan konflik internal yang cukup rumit. Rasanya seperti angin kering dimusim kemarau panjang.

Terlepas dari masalah tersebut diatas, kabar baik dan angin sejuk yang  berhembus pada kepengurusan kali ini, kami memulai penelitian di sungai Gajah Wong bekerjasama dengan Water Forum (WF) UIN Sunan Kalijaga, di Sungai Winonggo juga bersama Komunitas Winongo dalam analisis kualitas airsungai menggunakan makrobentos termasuk serangga, ada juga pembuatan buku capung dan kupu-kupu UGM oleh Imago KSE sebagai bentuk Penelitian dari kami. Kami juga memperbaiki sistem Kuins maupun Koloni (yang dikomandoi oleh BPMK), misalnya dalam pelantikan kami membuatnya lebih formal dan sakral agar berkesan dan memberikan pesan, selain itu juga dengan serangakaian upgrading untuk peningkatan kapasitas diri anggota, kunjungan kewirusahaan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman hal-hal tersebut sebagai bentuk pendidikan. Kami juga terlibat dalam pengajaran anak usia dini tentang serangga, saat insectday maupun saat di Kalirejo sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dan masih banyak lagi kegiatan dan program yang telah kami lakukan. Kami patut bersyukur diberikan kesempatan untuk berperan seperti ini.

Masih banyak kekurangan, khususnya dalam keilmuan dan SDM yang menjadi sorotan, kami akui dan sadari, bahwa idealisme tak selalu semuanya terrealisasi, tapi kami berproses kesana, kami berusaha kesana, ke kondisi lebih baik (bukankah manusia seperti itu “hari ini lebih baik dari hari kemarin, esok lebih baik dari hari ini”), dan perjuangan bukan pupus saat ini, tapi akan berestafet kepada pengurus kedepan. Pengurus sekarang? Tetap terus mendorong perbaikan dan menjadi teladan dan contoh, diambil baiknya diperbaiki buruknya.

Kami percaya, ‘siapa yang masuk KSE pasti ada hasrat tentang Entomologi, pasti, maka inilah poin penyatuannya’ (Nu’manudin, 2015).  Keilmuan menjadi ruh, dan organisasi sebagai raganya. Dua hal yang tidak harusnya dipisahkan dan dibentur-benturkan, keselarasan menjadi kuncinya.

Kami percaya, ‘setiap masa ada orangnya, dan setiap orang ada masanya’ (Sholihah, 2015). Maka inilah masa kami Kepengurusan KSE 2015. Masa yang penuh dinamika dan ceritanya sendiri, cerita pernah terulang dan kembali. Masa yang indah dan penuh warna, terabadikan dalam bingkaian kenangan.

Terimakasih atas perjalanan dan kesempatan ini Ya Allah, mempertemukan saya dengan mereka, mengijinkan kami berjalan bersama. Do'a kami semoga kontribusi, waktu, tenaga, pikiran dan biaya kami menjadi pemberat amal kami di sisi Mu. Aamiin

7 Januari 2015, H-1 Kongres Koloni.

Comments

  1. "ada Sekretaris Putri Dwi Mulyani yang selalu setia menemani dalam keriasauan dan kegalauan dan memberikan berbagai solusi taktis, memberikan bantuan serius dalam bidang adminisatrasi, tanpanyaakan carut-marut persuratan di KSE " segitunya kah bro? hihihi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pemikiran berkembang

Ada dua hal yg menjadi catatan bergaris bawah (selain catatan lainnya) dr lembar 1-35 Buku Tourism marketing 3.0 yang sedang saya baca. Pertama adalah pergeseran dari individual ke social, dalam konteks ini adalah inisiatif pada masyarakat yg merata saat ini, yaitu masyarakat yg akses pendidikan, pengetahuan, jaringan, komunikasi dapat terjangkau oleh siapa saja, inisiatif dan perubahan tidaklah hadir dari satu orang superpower, tetapi merupakan kolektif dalam komunitas atau kelompok masyarakat yg mempunyai kesamaan persepsi dan mau bergerak bersama. Maka kawan,  temukan 'squad/clan' dan berusahalah menjadi superteam untuk sebuah kebaikan, bukan (hanya) menjadi superman. Kedua adalah generasi (yg) tua akan berfikir bahwa pengalaman adalah pengetahuan paling berharga, padahal diera sekarang perubahan itu datang dengan begitu cepat dan masiv, maka masa depan akan sangat dinamis dan berubah dari kondisi yang lalu, maka jangan hanya sibuk menengok kebelakang tapi tataplah kedepan

Prof ODi#1 Edible Insect

Design by Media/Jaringan KSE 2017 Halooo, Assalammualaikum, senang sekali malam ini bisa bertatap chat dengan sarangers semuaa, semoga selalu sehat dan bahagia disana. Moderator: Sevi Ratna Sari 1. Mas Dodik, sebenarnya Edible Insect itu apa sih??? Temen2 pasti dah tau, secara bahasa mungkin dapat diartikan sebagai serangga yang dapat dimakan.Tapi dimensinya sangat luas, dengan inti adalah "Pangan". Dimensinya bisa ke arah bisnis, sosial masyarakat, kesehatan dan gizi, teknologi, konservasi. 2. Wah, luas sekali berarti ya mas...􀄃􀇏Moon cry􏿿  Jadi kalu mau dibuat spesifikasi, serangga pa saja mas yang berpotensi sebagai edible insect? Apakah semua serangga? Dan sebenarnya apa yang membuat serangga itu dapat dikonsumsi oleh manusia? Nah, ini juga yang waktu itu ditanyakan oleh dosen pembimbing skripsi (Drs. Ign. SUdaryadi, M.Kes) waktu awal-awal konsul. Menurut Van Huis et al. (2013) serangga yang dapat dikatakan sebagai edible adalah yang memenuhi kriteria:

Pasca Kampus dan Gaya Hidup

Sudah seharusnya dan sewajarnya pada masa post modern seperti sekarang kita merasakan masamasa pasca pendidikan, pendidikan formal khususnya. Karena pasca bangku sekolah sungguh banyak ladang ilmu yang masih perlu dicangkul, digali sari pati pelajarannya. Ilmuilmu praktis yang bisa langsung dipraktekkan dan seringkali langsung berdampak. Selain itu, pasca sekolah juga menjadi ladang, bagi merekamereka untuk mencangkul dan menanam harapan, menumbuhkan semangat dan menuai hasilnya, yg tidak hanya sendirian menikmatinya, tapi untuk bersama. Idealnya begitu. Tapi setelah menapakinya, tenyata masih hutan belantara, ladang yg ideal belum ditemukan. Ada beberapa kemungkinan, kita terjebak dan tersesat tanpa pernah membuat ladang itu terwujud, atau kita terpaksa menumpang ladang orang, menjadi follower saja. Atau pilihan yg kebanyakan millenial menyukainya adalah menjadi orang yg membuka lahan sendiri. Tapi ini berat kawan. Tapi bukan mustahil. Banyak sekali semak menyesatkan, lumpur pengh