Skip to main content
Kasak Kusuk Kabupaten Tuban

Kabupaten Tuban, terletak di provinsi Jawa Timur bagian utara, kabupaten ini berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Tengah di bagian barat, Kabupaten bojonegoro di bagian selatan dan dengan kabupaten Lamongan di bagian timur. Kabupaten tuban memiliki wilayah yang cukup luas dengan daerah terdiri dari pegunungan kapur yang mendominasi. Wilayah utara sepenuhnya dikuasai oleh pantai laut jawa.
Kabupaten tuban merupakan salah satu kabupaten pelabuhan penting di Jawa, pedagang silih berganti memasukinya sejak zaman kerajaan. Ini terlihat dari banyaknya saudagar dari negeri China yang tinggal disana.
Kabupaten ini begitu kaya akan budaya, diantaranya budaya tari siindir, gamelanan, kondangan, hingga haul Sunan Bonang. Kabupaten ini memiliki budaya yang masih begitu kental dan keakraban dan keramahan di lingkupi dengan kehidupan yang sederhana ada disana. Jika kamu berkunjung kesana dengan mudah kamu akan menemukan orang yang bersantai-santai saja duduk-duduk, ngopi, bercengkrama dengan kawannya, membicarakan pemerintah, pekerjaan, rumah tangga, bahkan sepak bola. Sederhana itu menurutku.
Sering kabupaten ini dicap sebagai kebupaten penghasil Nira terbesar, pemasok minuman keras, atau apalah. Tapi banyak, begitu banyak hal terdapat di kabupaten ini, bukan itu (saja). Jika kau berkunjung kepantainya lihatlah hamparan pasir luas, laut biru, matahari bersinar terang, jika kamu masuk rumah penduduknya lihatlah hidangan tersaji, keramahan tersaji.
Kabupaten ini memiliki akses yang luas, berada diantara 2 ibukota provinsi (Surabaya dan Semarang, red) kabupaten ini menjadi jalur perdagangan dan transportasi yang ramai, selain buah siwalan yang khas dari kabupaten ini, ada juga  Kecap Cap laron yang luar biasa mantap yang hanya di produksi disini. Ketika berkunjung atau singgah di sini. Ada tempat-tempat yang wajib di kunjungi, seperti Pantai Boom, Makam sunan Bonang, alun-alun kota, masjid agung, goa indah, dan masih banyak lagi. Makanan khasnya seperti tahu lontong dan pecel menjadi primadona yang harus di santap bila kesini.


Tuban Kabupaten nyaman berselimut iman :D
untuk tempat kelahiranku tercinta J

DodikDreamWritePost


Comments

Popular posts from this blog

Pa, Pulang

Ramadhan tentu saja menjadi oase ditengah gurun 11 bulan duniawi. Tentu saja, rahmat, taufiq, hidayah, ampunan berlimpah dan di’diskon’ kepada siapa-siapa yang mau. Kalau diskon baju saja pada berebut, kenapa ini tidak. Sungguh sayang tentunya kan?. Bebicara tentang baju diskon, tentu tak lepas dari baju baru, akrab juga dengan ‘pelengkap’ ketika Lebaran, puncak dan perayaan setelah ramadhan penuh perjuangan (paling tidak seharusnya begitu). Hati baru yang telah dipermak selama masa pengeblengan bernama Ramadhan ini di’perkakas’kan berupa kebendaan serba baru, sebutlah baju, sepatu, sandal, sarung, kebaya, setelan seragam sekeluarga, bros, kerudung atau tetek bengek lainnya, kalau TIDAK, maka bukan lebaran namanya. Rasa-rasanya sentimen ini begitu melekat di benak kita, mungkin karena dari kecil kita sudah dididik, dicontohkan hal-hal kebendaan ini. Saya ingin mengatakan, tidak salah dengan barangbarang baru itu, jika darinya muncul kecintaan, muncul kebanggan akan sebuah ke...

Peluang Strategis Asosiasi Petani

‘’Semakin dekat pekerjaan itu dekat dengan tanah, semakin kurang berkelaslah pekerjaan itu minke” kata Ibu minke dalam Novel Tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya. Dan tentu kita sepakat jika petani, adalah profesi yang sangat dekat dengan bahan hasil pelapukan batuan dan materi organik ini (tanah). Petani dipandang dari sisi historisnya telah menjadi kemampuan muthakhir dalam perkembangan umat manusia yang awalnya berpindah-pindah dan hanya berburu, lalu berkembang menjadi bercocok tanam, memproduksi sumber makanan melalui pertanian. Sudah barang tentu ini merupakan kelakuan sadar manusia jika alam tidak mampu lagi menghasilkan sesuatu untuk memenuhi kebuuhan populasi manusia yang semakin meningkat, jika tidak melakukan suatu proses produksi. Pada tahun 1980 Robert Maltus mencentuskan ‘Revolusi Hijau’ yang diartikan sebagai peningkatan produksi pertanian semaksimalnya dan menekan pertumbuhan penduduk seminimalnya. Di Indonesia pada khususnya melalui Presiden Soeharto mencanangkan p...

Petualangan Baru

Duh, lama tidak menulis, hehe, ya kalau mau alasan karena laptop lama tepar hehe. Diselingi deru bunyi gesekan rel dan roda kereta, aku menghayal dan menyelam akan waktu yang lalu. Kalau disebutkan dengan kata-kata, banyak sekali yang bisa mewakili Jogja, apa? Rindu, Kenangan, Angkringan, Malioboro, Pantai, Kaliurang, Merapi, UGM, Pogung, Transjogja, JEC, Gramedia, Toga Mas, Jatabi, Sarang, Pantai, Sungai, Rumah?. Terlalu banyak untuk dituliskan, lebih karena aku tak ingin semakin dalam mengenangnya. Dan sekarang dititik ini, kembali berkaca. Manusia itu unik, ketika SMA ingin kuliah? Ah ditempat yang top lah. Ketika kuliah, ingin masa-masa SMA kembali, masa SMA emnag paling indah, dalihnya. Ketika kuliaaaah lamaaa pengen ndang lulus, selain karena kawan-kawannya dah pergi, tentu merasa juga tekanan dari rumah semakin tajam menghujam. Nak nda lulus. Lulus akhirnya menjadi kata yang begitu diidam-idamkan, lebih dari kata Nikah. Lulus, pengen kerja, iya dong, masa menggaggur mulu,...