Skip to main content

Pengalaman Buat Paspor



      Kamu mau keluar negeri? mau banget. Untuk apa keluar negeri? tentu hal yang berguna. Bisa publikasi penelitian, sekolah disana, ikut konferensi pemuda, atau jalan-jalan. Semua ada pelajaran dan pengalamannya, bagi yang mau melakukan dan menerima tentunya. Ada banyak hal yang harus disiapkan dalam perjalanan mau keluar negeri, salah satunya adalah paspor.
    Paspor merupakan surat negara sebagai buku catatan perjalanan kita yang akan diisi oleh petugas bandara. Paspor ini kecil tapi bisa ribet kalau tiba-tiba kita dikejar deadline perjalanan. Maka, siap-siap payung sebelum hujan, sama kaya sedia paspor sebelum keluar negeri. Paspor dikeluarkan oleh kantor imigrasi negera yang ada di setiap kota, kamu bisa bikin didaerah tempat kamu ada sekarang meskipun bukan penduduk situ, misal, KTP kamu Jakarta, kamu buat paspor di Jogja, bisa.
       Disini penulis akan membeberkan tahapan serta tips dalam membuat paspor biasa, karena penulis belum pernah bikin paspor yang tidak biasa, dan juga belum pernah bikin lewat daftar online, jadi akan cerita pembuatan yang biasa aja, hehe. 
        Stage 1. Siapkan Berkas
    Berkas apa yang harus disiapkan?. Berkas yang perlu disiapkan adalah, KTP, Akte Lahir/Akte Nikah/Ijazah, dan KSK (kartu susunan keluarga) semuanya asli dan foto copy ukuran A4 1 lembar saja cukup.  Serta siapkan materai 6000, karena itu digunakan untuk surat pernyataan, meskipun disana juga ada yang jual sih. :D
        Stage 2. Hari pertama
        Datangnya sepagi yang kamu bisa, habis subuh misalnya, karena dijamin, bakalan antri banget. Semakin kamu antri didepan semakin besar kamu dapat no.antrian, no.antrian ini terbatas 130 tiap harinya loh, so jangan datang siang ya. Keuntungan lain adalah kamu bakal cepat terlayani oleh petugas, dan gak perlu nunggu lama. Karena pada dasarnya urusan kita di kantor imigrasi tersebut cuma 10 menit. Setelah dapat no.antrian “A” kamu ambil formulir dan surat pernyataan di loket customer care. Isi data tersebut, kalau ada yang kurang jelas tanya aja ke petugasnya. Setelah diisi tunggu pangilan sesuai nomer antrian, ini masa paling membosankan, makanya datang  pagi, hehe. Kalau susah datang pagi dan dapat no.antrian bejibun, 84 misalnya kaya ane, persiapkanlah buku bacaan dan earphone untuk hiburan, kalau anda mulai mengantuk dan mabuk no.antrian, cobalah sholat dhuha di mushola terdekat, dijamin fresh lagi :D. Nanti ketika no.antrian anda dipangil petugas, segera menuju loket yang disuruh, berikan berkas, formulir, dan surat pernyataan yang bermaterai pada petugas loket. Jangan sampai no.antrian kamu terlewati karena kamutidak akan dilayani petugas, serius. Mau mengulang dari awal lagi antri pagi-pagi? Tentu tidak. Setelah dilayani petugas, kamu akan diberikan surat tanda penerimaan berkas dan kamu diminta bayar ke bank BNI, dan diminta kembali ke bank di hari yang ditentukan biasanya 2 hari kemudian.
        Stage 3. Pembayaran ke BNI
       Bank yang bekerjasama dengan kementrian imigrasi adalah BNI, pergi ke kantor  bank BNI terdekat lalu bayar dengan uang cash senilai 260 ribu, 200 ribu biaya pembuatan paspor, 55 ribu untuk biometik , dan 5 ribu untuk admin bank.  Biometik meliputi pengambilan foto, cap jari, serta wawancara. Bukti pembayaran di bawa untuk ke kantor imigrasi untuk proses berikutnya.
         Stage 4. Hari kedua
        Pada hari yang ditentukan, kembali ke kantor imigrasi bawa bukti pembayaran. Jangan lupa berangkat pagi ya, antri lagi :D. Kali ini ambil no.antrian “B”. Tapi sebelum mendapat no.antrian terlebih dulu tumpuk surat bukti penerimaan berkas dan bukti pembayaran. Duduk dulu, lalu nama kamu akan di panggil oleh petugas, kesana dan ambil no.antriannya dan surat serta bukti pembayaranmu :D. Lalu ketika no.antrian di panggil segera ke loket pengesahan pembayaran yang diminta dan berikan kertas-kertas yang kamu dapat sebelumnya. Setelah ini tunggu sebentar, nama kamu akan dipanggil, lalu kesana lagi ambil kertas-kertasmu. Agak ribet memang, tapi kamu harus melaluinya :D. Setelah itu, tunggu pangilan untuk foto, sidik jari, dan wawancara. Saat Foto pastikan penampilan kamu rapi, mulai dari pakaian hingga rambut, ini untuk 5 tahun loh. Saat wawancara akan di tanyakan negara tujuan dan kegiatan disana, ceritakan saja dengan mantap dan apa adanya, mau cari setengah hatiku yang pergi bang (cie), ceritakan aja. Setelah selesai tanyakan ke petugas kapan jadinya paspor, biasanya 4 hari lagi.
         Stage 5. Pengambilan paspor
        Datang lagi ke kantor imigrasi, di loket pengambilan paspor, dengan membawa bukti pembayaran dan surat kemarin, pengambilan bisa kapan aja selama jam kerja, biasanya Senin-Kamis pukul 7.30-16.00, dan jum’at pikul 7.30-16.30.
       Hindari calo, karena mahal banget bisa sampai 500 ribu an, dan juga sama aja ribetnya,kamu masih harus ke kantor imigrasi, untuk menemui calo, dan untuk perekaman data (gak mau kan foto calo yang ada di paspormu). Bikin sendiri menjadikan kita mandiri,belajar sesuatu yang baru, dan berkenalan dengan banyak orang dengan berbagai tujuan keluar negeri, umroh, lanjut studi, dan banyak lagi. Memotivasi. Gak usah nunggu pasti keluar negeri baru bikin paspor, karena  insyaAllah ketika kamu punya paspor kamu akan pasti keluar negeri dengan sendirinya. Karena kesempatan akan datang dan dapat diambil oleh dan pada orang-orang yang siap. Wallahualam.  

Comments

Popular posts from this blog

Pemikiran berkembang

Ada dua hal yg menjadi catatan bergaris bawah (selain catatan lainnya) dr lembar 1-35 Buku Tourism marketing 3.0 yang sedang saya baca. Pertama adalah pergeseran dari individual ke social, dalam konteks ini adalah inisiatif pada masyarakat yg merata saat ini, yaitu masyarakat yg akses pendidikan, pengetahuan, jaringan, komunikasi dapat terjangkau oleh siapa saja, inisiatif dan perubahan tidaklah hadir dari satu orang superpower, tetapi merupakan kolektif dalam komunitas atau kelompok masyarakat yg mempunyai kesamaan persepsi dan mau bergerak bersama. Maka kawan,  temukan 'squad/clan' dan berusahalah menjadi superteam untuk sebuah kebaikan, bukan (hanya) menjadi superman. Kedua adalah generasi (yg) tua akan berfikir bahwa pengalaman adalah pengetahuan paling berharga, padahal diera sekarang perubahan itu datang dengan begitu cepat dan masiv, maka masa depan akan sangat dinamis dan berubah dari kondisi yang lalu, maka jangan hanya sibuk menengok kebelakang tapi tataplah kedepan

Prof ODi#1 Edible Insect

Design by Media/Jaringan KSE 2017 Halooo, Assalammualaikum, senang sekali malam ini bisa bertatap chat dengan sarangers semuaa, semoga selalu sehat dan bahagia disana. Moderator: Sevi Ratna Sari 1. Mas Dodik, sebenarnya Edible Insect itu apa sih??? Temen2 pasti dah tau, secara bahasa mungkin dapat diartikan sebagai serangga yang dapat dimakan.Tapi dimensinya sangat luas, dengan inti adalah "Pangan". Dimensinya bisa ke arah bisnis, sosial masyarakat, kesehatan dan gizi, teknologi, konservasi. 2. Wah, luas sekali berarti ya mas...􀄃􀇏Moon cry􏿿  Jadi kalu mau dibuat spesifikasi, serangga pa saja mas yang berpotensi sebagai edible insect? Apakah semua serangga? Dan sebenarnya apa yang membuat serangga itu dapat dikonsumsi oleh manusia? Nah, ini juga yang waktu itu ditanyakan oleh dosen pembimbing skripsi (Drs. Ign. SUdaryadi, M.Kes) waktu awal-awal konsul. Menurut Van Huis et al. (2013) serangga yang dapat dikatakan sebagai edible adalah yang memenuhi kriteria:

Pasca Kampus dan Gaya Hidup

Sudah seharusnya dan sewajarnya pada masa post modern seperti sekarang kita merasakan masamasa pasca pendidikan, pendidikan formal khususnya. Karena pasca bangku sekolah sungguh banyak ladang ilmu yang masih perlu dicangkul, digali sari pati pelajarannya. Ilmuilmu praktis yang bisa langsung dipraktekkan dan seringkali langsung berdampak. Selain itu, pasca sekolah juga menjadi ladang, bagi merekamereka untuk mencangkul dan menanam harapan, menumbuhkan semangat dan menuai hasilnya, yg tidak hanya sendirian menikmatinya, tapi untuk bersama. Idealnya begitu. Tapi setelah menapakinya, tenyata masih hutan belantara, ladang yg ideal belum ditemukan. Ada beberapa kemungkinan, kita terjebak dan tersesat tanpa pernah membuat ladang itu terwujud, atau kita terpaksa menumpang ladang orang, menjadi follower saja. Atau pilihan yg kebanyakan millenial menyukainya adalah menjadi orang yg membuka lahan sendiri. Tapi ini berat kawan. Tapi bukan mustahil. Banyak sekali semak menyesatkan, lumpur pengh