Skip to main content

Kenapa Harus Berorganisasi


Manusia merupakan makluk sosial. Sejak dalam kandunganpun, calon manusia ini berinteraksi dengan ibunya melalui plasenta. Manusia tak akan bisa dipisahkan dengan manusia lainnya, mungkin bisa, tapi akan sekarat dan mati. Hubungan sosial merupakan “ruh” dalam kehidupan. Mungkin kita menganggap rendah seseorang, terlalu meninggikan yang lainnya, tanpa sadar kita membentuk interaksi meski tidak pernah bertemu, inspirasi misalnya. Banyak bentuk interaksi antar manusia secara direct maupun indirect, langsung atau tidak. Bisa saja manusia itu bersama-sama beberapa waktu tapi tidak berinteraksi, bisa saja. Atau kita tidak pernah bertemu dengan orang, sebutlah A, tapi kita berinteraksi dengannya, karena ada interaksi, ada pertukaran energi, kimia, magnetik, potensial, dan lainnya. Ketika energi itu salaing berinteraksi, lumrahnya, kadang energi akan semakin besar atau semakin kerdil, tergantung interaksi yang dibangun. Semakin sering manusia berinteraksi, dan interaksi itu adalah interaksi yang berkualitas, maka energi akan semakin besar, energi untuk membuat perubahan, energi kebermanfaatan.
Interaksi antar manusia yang sering dan berkualitas ini dapat ditemukan pada organisasi misalnya. Menurut data terbaru, 65% masyarakat Indonesia pernah berorganisasi, apapun itu bentuknya.  Ini merupakan kabar gembira. Bayangkan pada awal abad ke-19, saat indonesia masih hindia dan merupakan jajahan belanda, saat perjuangan bangsa Indonesia terbelah-belah, dan mudah tumbang. Munculah organisasi, sebagai pemikiran modern menyatukan gerakan, mereka disatukan oleh kesamaan nasib dan mimpi, beragam orang itu. Begitupun organisasi masa kini, kita disatukan oleh tujuan dan mimpi yang sama, jika tidak sesuai, cari yang lain, jika tidak menemukannya juga, bangunlah organisasi itu, temukan orang-orang dengan visi yang sama. Keanekaragaman dalam organisasi juga merupakan komponen penting, terutama jika kita berbicara tentang interaksi.  Dalam organisasi maka kita dilatih untuk berkomunikasi dengan orang lain, membentuk kekuatan yang besar dalam mencapai mimpi.
Saat ini organisasi dalam berbagai anak pinaknya, sebutlah UMKM, UKM, BEM, Komunitas, Himpunan, Ikatan, Syarikat, dan macam namanya, telah tumbuh menjadi jamur di musim penghujan, menjalar di berbagai lapisan masyarakat, tua muda semua berorganisasi. Apakah tidak sayang jika kita pasif dan tenggelam dalam diam?. Kenapa sendiri jika kita bisa bersama, bersama mewujudkan mimpi, bergerak lebih kuat, bertahan lebih tegar, meraih yang lebih besar, karena kita berorganisasi.
Tak akan berhenti kaki ini bergerak, melangkah, berlari, maju. Sebelum Indonesia jaya. Hidup Indonesia.

Wallahualam bi showaf

Comments

Popular posts from this blog

Petualangan Baru

Duh, lama tidak menulis, hehe, ya kalau mau alasan karena laptop lama tepar hehe. Diselingi deru bunyi gesekan rel dan roda kereta, aku menghayal dan menyelam akan waktu yang lalu. Kalau disebutkan dengan kata-kata, banyak sekali yang bisa mewakili Jogja, apa? Rindu, Kenangan, Angkringan, Malioboro, Pantai, Kaliurang, Merapi, UGM, Pogung, Transjogja, JEC, Gramedia, Toga Mas, Jatabi, Sarang, Pantai, Sungai, Rumah?. Terlalu banyak untuk dituliskan, lebih karena aku tak ingin semakin dalam mengenangnya. Dan sekarang dititik ini, kembali berkaca. Manusia itu unik, ketika SMA ingin kuliah? Ah ditempat yang top lah. Ketika kuliah, ingin masa-masa SMA kembali, masa SMA emnag paling indah, dalihnya. Ketika kuliaaaah lamaaa pengen ndang lulus, selain karena kawan-kawannya dah pergi, tentu merasa juga tekanan dari rumah semakin tajam menghujam. Nak nda lulus. Lulus akhirnya menjadi kata yang begitu diidam-idamkan, lebih dari kata Nikah. Lulus, pengen kerja, iya dong, masa menggaggur mulu,...

Tentang SCCF Awards UGM 2013

Dodik Dermawan Pada hari sabtu kuturut ayah ke kota, eh salah. Pada hari sabtu tanggal 4 januari 2014 diadakan SCCF Awards 2013, bertempat di R.101 Fakultas Kedokteran Hewan. KSE sebagai salah satu anggota diundang untuk menghadirinya, yang diwakili oleh Ibu Ketua KSE Rega Virgiyana Agustin dan Bapak Sekretaris Dodik Dermawan. Dalam acara tersebut bertemakan tradional dengan latar panggung batik, dan yang paling inspiratif adalah konsumsi yang disediakan adalah pangan lokal, diantaranya tawonan(dari tepung beras bukan dari tawon...haha), dan lain sebagainya, serta minuman khas gunung kidul wedang Secang (mantap). Langkah kecil sebagai bukti cinta pangan lokal. Luar Biasa. Dalam acara ini sebelum acara inti ada juga pemaparan KPK (Kompeten Profesional Kontributif) yang merupakan dasar kaderisasi di Kelompok Studi se UGM oleh Mas Ari Akbar Devananta Sekjen SCCF 2013. Sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang keilmuan KS perlu memiliki alur dan standar yang jelas untuk mutu ...

Catatan Akhir Masa Jabatan

Pasca rapat besar perdana “Kenapa kamu memilih masuk ke sini?” tanyanya yang penuh dengan rasa penasaran dan tendensitas. “Karena ingin meramaikan kak” jawabku polos. “disini udah ramai, lihat aja tuh” jawak kakak tadi ketus. “Biar makin ramai kak” jawabku. Moment wawancara bulan oktober tahun 2012 di meja kursi batu depan sarang KSE. Masih teringat dan terngiang dalam diri ini. Itu adalah fase-fase awal memasuki dunia organisasi di Kampus. Mengikuti kelompok studi, karena kekeluargaan, niat kontribusi, dan tentu niat belajar mengebu saat itu. Seolah itu adalah panggilan takdir, jalan yang harus aku tempuh. 2,5 tahun berproses, dan sampailah saat menjadi bagian yang lebih besar, amanah yang berat. Menjadi Ketua sebuah kelompok besar mahasiswa yang memiliki semangat belajar “Entomologi”. Semangat perbaruan, menjalani proses bersama selama 1 kepengurusan ini, dengan nama Entocolony. Saya percaya akan pentingnya Good Goverment Practice dalam mengelola lembaga, maka kami ...