Skip to main content

Basic Skill : Training Pembuatan CV



Menjadi mahasiswa merupakan peluang yang sangat luar biasa, memiliki banyak pengalaman, semangat dan cita-cita. Banyak peluang penelitian, mengikuti program latihan, seminar dan lain sebagainya. Organisasi pun membanjiri untuk dimasuki dan digeluti. Tapi kehidupan pasca kuliah pastilah lebih ‘keras’ kesempatan-kesempatan itunmungkin berkurang. Pasca kampus menunutut kita memiliki modal untuk bisa berkarya.
Salah satu modal manusia di era globalisasi ini adalah Curicculum Vitae atau sering disingkat CV. Bagian seleksi entah itu dari perusahaan, sekolah, atau lembaga akan melihat kita melalui CV kita, seberapa cantik dan menarik dia (CV red). CV memuat berbagai komponen antara lain Data diri seperti Nama, tempat tanggal lahir dan liannya, prestasi, riwayat organisasi, pengalaman seminar, juga menjadi hal yang lazim dalam CV.
Seperti halaman yang indah CV memiliki teknik sendiri untuk mengisi dan merawatnya. Hal itulah yang menjadi dasar pelatiahan basic skill PPSDMS NF 3 YK kali ini. Training Pembuatan CV oleh alumni angkatan VI Aulia Ruli.
Beberapa Tips yang terangkum adalah:
1. Notice what they want – catat apa yang mereka inginkan
2. Show them who youre – Tunjukkan siapa dirimu
3. The C.A.R (Capabillity, Action, Result)
4. Appraise Your self – Jangan takut untuk menulis CV
Komponen kunci dari CV antara lain adalah:
Nama dan kontak, pendidikan, Beasiswa dan penghargaan, Proyek hibah atau penelitian, Pengalaman kerja, aktivitas ko-kolikuler, dan kepanitiaan. Untuk susuanan CV menyesuaikan tujuan kita mengirimkan CV. Poin-poin CV tersebut haruslah detail, relevan, dan dapat dipercaya sera mengambarkan.

Menjadikan diri sebagai seorang Traveler itulah kuncinya. Karena seorang traveller pasti telah menentukan tujuan, memiliki persiapan yang baik, memilliki tiket, mempunyai checkpoint, mengetahui kesulitan yang mungkin dihadapi, dan memulai perjalanan dan tentu saja kembali ke rumah. Begitu pula manusia dalam hidup, dia harus memiliki mimpi-mimpi, cara untuk meraihnya, alat untuk meraihnya, waktu yang ditentukan. Sebagai jalan kembali kerumah yaitu surga dengan penuh perjalanan kontribusi dan manfaat bagi sekitarnya.

Comments

Popular posts from this blog

Pemikiran berkembang

Ada dua hal yg menjadi catatan bergaris bawah (selain catatan lainnya) dr lembar 1-35 Buku Tourism marketing 3.0 yang sedang saya baca. Pertama adalah pergeseran dari individual ke social, dalam konteks ini adalah inisiatif pada masyarakat yg merata saat ini, yaitu masyarakat yg akses pendidikan, pengetahuan, jaringan, komunikasi dapat terjangkau oleh siapa saja, inisiatif dan perubahan tidaklah hadir dari satu orang superpower, tetapi merupakan kolektif dalam komunitas atau kelompok masyarakat yg mempunyai kesamaan persepsi dan mau bergerak bersama. Maka kawan,  temukan 'squad/clan' dan berusahalah menjadi superteam untuk sebuah kebaikan, bukan (hanya) menjadi superman. Kedua adalah generasi (yg) tua akan berfikir bahwa pengalaman adalah pengetahuan paling berharga, padahal diera sekarang perubahan itu datang dengan begitu cepat dan masiv, maka masa depan akan sangat dinamis dan berubah dari kondisi yang lalu, maka jangan hanya sibuk menengok kebelakang tapi tataplah kedepan

Prof ODi#1 Edible Insect

Design by Media/Jaringan KSE 2017 Halooo, Assalammualaikum, senang sekali malam ini bisa bertatap chat dengan sarangers semuaa, semoga selalu sehat dan bahagia disana. Moderator: Sevi Ratna Sari 1. Mas Dodik, sebenarnya Edible Insect itu apa sih??? Temen2 pasti dah tau, secara bahasa mungkin dapat diartikan sebagai serangga yang dapat dimakan.Tapi dimensinya sangat luas, dengan inti adalah "Pangan". Dimensinya bisa ke arah bisnis, sosial masyarakat, kesehatan dan gizi, teknologi, konservasi. 2. Wah, luas sekali berarti ya mas...􀄃􀇏Moon cry􏿿  Jadi kalu mau dibuat spesifikasi, serangga pa saja mas yang berpotensi sebagai edible insect? Apakah semua serangga? Dan sebenarnya apa yang membuat serangga itu dapat dikonsumsi oleh manusia? Nah, ini juga yang waktu itu ditanyakan oleh dosen pembimbing skripsi (Drs. Ign. SUdaryadi, M.Kes) waktu awal-awal konsul. Menurut Van Huis et al. (2013) serangga yang dapat dikatakan sebagai edible adalah yang memenuhi kriteria:

Pasca Kampus dan Gaya Hidup

Sudah seharusnya dan sewajarnya pada masa post modern seperti sekarang kita merasakan masamasa pasca pendidikan, pendidikan formal khususnya. Karena pasca bangku sekolah sungguh banyak ladang ilmu yang masih perlu dicangkul, digali sari pati pelajarannya. Ilmuilmu praktis yang bisa langsung dipraktekkan dan seringkali langsung berdampak. Selain itu, pasca sekolah juga menjadi ladang, bagi merekamereka untuk mencangkul dan menanam harapan, menumbuhkan semangat dan menuai hasilnya, yg tidak hanya sendirian menikmatinya, tapi untuk bersama. Idealnya begitu. Tapi setelah menapakinya, tenyata masih hutan belantara, ladang yg ideal belum ditemukan. Ada beberapa kemungkinan, kita terjebak dan tersesat tanpa pernah membuat ladang itu terwujud, atau kita terpaksa menumpang ladang orang, menjadi follower saja. Atau pilihan yg kebanyakan millenial menyukainya adalah menjadi orang yg membuka lahan sendiri. Tapi ini berat kawan. Tapi bukan mustahil. Banyak sekali semak menyesatkan, lumpur pengh