Skip to main content

Kunci Hilang

Salah satu bentuk kedewasaan adalah sikap tenang dalam menghadapi permasalahan, tenang bukan berarti tidak memikirkan masalah, tetapi tenang yang berfokus pada solusi dan apa yang bisa dilakukan, tidak berlarut pada seputar masalah tanpa solusi, hingga berujung mencari kambing hitam, membenarkan diri sendiri, dan merasa berlepas dari masalah. Lagi-lagi tersadar, dewasa bukan berdasarkan dari umur, tapi berlandas pada sikap. Memang umumnya semakin berumur semakin banyak pengalaman dan pelajaran sehingga membentuk pribadi yang wise dan tenang, tapi tidak selalu. Kenapa? Karena bisa jadi kembali keawal tadi, berlepas dari masalah dan tak mengambil hikmah.
Siang tadi setelah membeli amplop untuk mengirim laporan dan melihat-lihat raket, ketika mau ke kantor pos, eh kunci kok nggak ada, dicari dikantong, gak ada, di tas gak ada, mulai menyusuri kursi meja, tralis tidak ada, raket, gitar, sepatu, piala, berkas-berkas, tak tampak dua gantungan kunci tadi. KD inisiatif ke tukang kunci, jebol katannya, cari bengkel. Kata bengkel, jangan, rusak nanti. “Cari dulu” kata bapak bengkel “bisa jadi terselip, lupa naruh”. Kami muter-muter lagi, hasilnya tetap sama, tidak ketemu. Sampai-sampai mengumpat dalam hati: Set*n mana ini yang menyembunyikan. “Mungkin diambil bapak-bapak yang tadi foto kopi” “Mungkin diambil anak kecilnya, tadi ada anak kecil” “Bisa jadi digigit kucing, dibawa lari” pikiran kami mulai tidak rasional hingga kucing hitam kami jadikan kambing hitam sebagai pembenaran.
“Cari dulu, mungkin disekitar sini” kata bapak bengkel lagi. “Istigfar dulu” Tambahnya. Aku duduk, menghela nafas dan nyebut “Astagfirullah” dan mulai bongkar-bongkar lagi raket yang tadi sudah kami cek, siapa tau. Dan ternayata dua keping kungci tergeletak lemas didalam raket tadi, mungkin dia kepanasan. 
“Wah ketemu, alhamdulillah” aku berseru. “Nah, benar kan?. Ini ada hikmahnya, bisa jadi waktu yang tertunda ketika kamu mau pergi tadi adalah waktu yang tidak baik sehingga kamu ditahan untuk tetap disini” Bapak bengkel berujar. 
Ya Allah, mudahnya hambamu ini panik. Berikanlah hamba ketenangan dalam hidup dan sikap, tidak grusagrusu, tidak panikan, dan dapat berfikir jenih disetiap situasi. Aamiin.

Gelumbang, Muara Enim 22 April 2017

Comments

Popular posts from this blog

Petualangan Baru

Duh, lama tidak menulis, hehe, ya kalau mau alasan karena laptop lama tepar hehe. Diselingi deru bunyi gesekan rel dan roda kereta, aku menghayal dan menyelam akan waktu yang lalu. Kalau disebutkan dengan kata-kata, banyak sekali yang bisa mewakili Jogja, apa? Rindu, Kenangan, Angkringan, Malioboro, Pantai, Kaliurang, Merapi, UGM, Pogung, Transjogja, JEC, Gramedia, Toga Mas, Jatabi, Sarang, Pantai, Sungai, Rumah?. Terlalu banyak untuk dituliskan, lebih karena aku tak ingin semakin dalam mengenangnya. Dan sekarang dititik ini, kembali berkaca. Manusia itu unik, ketika SMA ingin kuliah? Ah ditempat yang top lah. Ketika kuliah, ingin masa-masa SMA kembali, masa SMA emnag paling indah, dalihnya. Ketika kuliaaaah lamaaa pengen ndang lulus, selain karena kawan-kawannya dah pergi, tentu merasa juga tekanan dari rumah semakin tajam menghujam. Nak nda lulus. Lulus akhirnya menjadi kata yang begitu diidam-idamkan, lebih dari kata Nikah. Lulus, pengen kerja, iya dong, masa menggaggur mulu,...

Tentang SCCF Awards UGM 2013

Dodik Dermawan Pada hari sabtu kuturut ayah ke kota, eh salah. Pada hari sabtu tanggal 4 januari 2014 diadakan SCCF Awards 2013, bertempat di R.101 Fakultas Kedokteran Hewan. KSE sebagai salah satu anggota diundang untuk menghadirinya, yang diwakili oleh Ibu Ketua KSE Rega Virgiyana Agustin dan Bapak Sekretaris Dodik Dermawan. Dalam acara tersebut bertemakan tradional dengan latar panggung batik, dan yang paling inspiratif adalah konsumsi yang disediakan adalah pangan lokal, diantaranya tawonan(dari tepung beras bukan dari tawon...haha), dan lain sebagainya, serta minuman khas gunung kidul wedang Secang (mantap). Langkah kecil sebagai bukti cinta pangan lokal. Luar Biasa. Dalam acara ini sebelum acara inti ada juga pemaparan KPK (Kompeten Profesional Kontributif) yang merupakan dasar kaderisasi di Kelompok Studi se UGM oleh Mas Ari Akbar Devananta Sekjen SCCF 2013. Sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang keilmuan KS perlu memiliki alur dan standar yang jelas untuk mutu ...

Catatan Akhir Masa Jabatan

Pasca rapat besar perdana “Kenapa kamu memilih masuk ke sini?” tanyanya yang penuh dengan rasa penasaran dan tendensitas. “Karena ingin meramaikan kak” jawabku polos. “disini udah ramai, lihat aja tuh” jawak kakak tadi ketus. “Biar makin ramai kak” jawabku. Moment wawancara bulan oktober tahun 2012 di meja kursi batu depan sarang KSE. Masih teringat dan terngiang dalam diri ini. Itu adalah fase-fase awal memasuki dunia organisasi di Kampus. Mengikuti kelompok studi, karena kekeluargaan, niat kontribusi, dan tentu niat belajar mengebu saat itu. Seolah itu adalah panggilan takdir, jalan yang harus aku tempuh. 2,5 tahun berproses, dan sampailah saat menjadi bagian yang lebih besar, amanah yang berat. Menjadi Ketua sebuah kelompok besar mahasiswa yang memiliki semangat belajar “Entomologi”. Semangat perbaruan, menjalani proses bersama selama 1 kepengurusan ini, dengan nama Entocolony. Saya percaya akan pentingnya Good Goverment Practice dalam mengelola lembaga, maka kami ...